Yuli Karyati

Latest Post

Rumpun dan Sejarah Bahasa Inggris Dalam Wikipedia
Bahasa Inggris atau English “Ingglis” adalah bahasa Jermanik yang pertama kali dituturkan di Inggris pada Abad Pertengahan Awal dan saat ini merupakan bahasa yang paling umum digunakan di seluruh dunia.Bahasa Inggris dituturkan sebagai bahasa pertama oleh mayoritas penduduk di berbagai negara, termasuk Britania Raya, Irlandia, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan sejumlah negara-negara Karibia; serta menjadi bahasa resmi di hampir 60 negara berdaulat. Bahasa Inggris adalah bahasa ibu ketiga yang paling banyak dituturkan di seluruh dunia, setelah bahasa Mandarin dan bahasa Spanyol. Bahasa Inggris juga digunakan sebagai bahasa kedua dan bahasa resmi oleh Uni Eropa, Negara Persemakmuran, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta beragam organisasi lainnya.

Bahasa Inggris berkembang pertama kali di Kerajaan Anglo-Saxon Inggris dan di wilayah yang saat ini membentuk Skotlandia tenggara. Setelah meluasnya pengaruh Britania Raya pada abad ke-17 dan ke-20 melalui Imperium Britania, bahasa Inggris tersebar luas di seluruh dunia.Di samping itu, luasnya penggunaan bahasa Inggris juga disebabkan oleh penyebaran kebudayaan dan teknologi Amerika Serikat yang mendominasi di sepanjang abad ke-20.
Hal-hal tersebut telah menyebabkan bahasa Inggris saat ini menjadi bahasa utama dan secara tidak resmi (de facto) dianggap sebagai lingua franca di berbagai belahan dunia.

Menurut sejarahnya, bahasa Inggris berasal dari peleburan beragam dialek terkait, yang saat ini secara kolektif dikenal dengan bahasa Inggris Kuno, yang dibawa ke pantai timur Pulau Britania oleh pendatang Jermanik (Anglo-Saxons) pada abad ke-5; kata English' berasal dari nama Angles.Suku Anglo-Saxons ini sendiri berasal dari wilayah Angeln (saat ini Schleswig-Holstein, Jerman). Bahasa Inggris awal juga dipengaruhi oleh bahasa Norse Kuno setelah Viking menaklukkan Inggris pada abad ke-9 dan ke-10.

Penaklukan Normandia terhadap Inggris pada abad ke-11 menyebabkan bahasa Inggris juga mendapat pengaruh dari bahasa Perancis Norman, dan kosakata serta ejaan dalam bahasa Inggris mulai dipengaruhi oleh bahasa Latin Romawi (meskipun bahasa Inggris sendiri bukanlah rumpun bahasa Romawi),yang kemudian dikenal dengan bahasa Inggris Pertengahan. Pergeseran Vokal yang dimulai di Inggris bagian selatan pada abad ke-15 adalah salah satu peristiwa bersejarah yang menandai peralihan bahasa Inggris Pertengahan menjadi bahasa Inggris Modern.

Selain Anglo-Saxons dan Perancis Norman, sejumlah besar kata dalam bahasa Inggris juga berakar dari bahasa Latin, karena Latin adalah lingua franca Gereja Kristen dan bahasa utama di kalangan intelektual Eropa, dan telah menjadi dasar kosakata bagi bahasa Inggris modern.

Karena telah mengalami perpaduan beragam kata dari berbagai bahasa di sepanjang sejarah, bahasa Inggris modern memiliki kosakata yang sangat banyak, dengan pengejaan yang kompleks dan tidak teratur (irregular), khususnya vokal. Bahasa Inggris modern tidak hanya merupakan perpaduan dari bahasa-bahasa Eropa, tetapi juga dari berbagai bahasa di seluruh dunia. Oxford English Dictionary memuat daftar lebih dari 250.000 kata berbeda, tidak termasuk istilah-istilah teknis, sains, dan bahasa gaul yang jumlahnya juga sangat banyak
source:https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris

Peningkatan  Motivasi  Belajar  Bahasa Inggris Kelas VII SMPN 1 Sampit Melalui Pengajaran E-Learning Menggunakan Media Edmodo
Kurangnya motivasi belajar siswa merupakan masalah yang sering ditemui peneliti dalam tugas kesehariannya sebagai guru  di SMP Negeri 1 Sampit. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, siswa terlihat kurang antusias dan kurang terlibat aktif dalam pembelajaran.Hal yang dirasakan oleh peneliti bahwa kurangnya motivasi belajar siswa antara lain masih ada kecenderungan siswa yang mengandalkan guru untuk memberikan informasi atau konsep yang akan dipelajari, lingkungan belajar masih terpusat pada guru, sehingga siswa kurang banyak terlibat dalam pembelajaran. Selain itu, kurangnya motivasi belajar dalam diri siswa karena kurangnya ketertarikan siswa terhadap media yang digunakan dalam proses belajar mengajar .
baca juga pengajaran Bahasa Inggris dengan Media Edmodo
Dalam penanggulangan masalah tersebut diatas maka diperlukan seorang guru yang professional yang mampu mengemas pembelajaran  menjadi lebih menarik agar dapat meningkatkan motivasi belajar serta pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa akan lebih baik.  Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pembelajaran E-Learning dengan menggunakan media Edmodo.
Penelitian ini menggunakan dua (2) siklus dan masing-masing siklus terdiri dari  dua (2) pertemuan, tes akhir selalu dilaksanakan pada pertemuan kedua. Diakhir penelitian diperoleh peningkatan yang amat baik yaitu : menunjukan hasil positif hal itu berdasarkan hasil penelitian terhadap peningkatan motivasil belajar ditunjukan pada siklus ke satu nilai rata-rata 82,03  siklus ke dua nilai rata-rata 89,84.
Penelitian tinadakan kelas (PTK) ini dibuat olehYuli Karyati,S.Pd : Peningkatan Motivasi Belajar Bahasa Inggris Kelas VII SMP Negeri 1 Sampit Melalui Pengajaran E-Learning Menggunakan Media Edmodo

Suasana belajar dengan media edmodo
E-learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley,  2001]  yang  menyatakan:  “e-learning  merupakan  suatu  jenis  belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.".

Sedangkan LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa: “e-learning adalah sistem pendidikan   yang   menggunakan   aplikasi   elektronik   untuk   mendukung   belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.” Dari pengertian e-learning diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan e- learning merupakan pembelajaran yang menggunakan media internet, intranet atau media jaringan computer dalam rangka mendukun belajar mengajar.

Model  pembelajaran  berbasis  TIK  dengan  menggunakan  e-learning  berakibat pada perubahan budaya belajar dalam kontek pembelajarannya. Setidaknya ada empat komponen penting dalam membangun budaya belajar dengan menggunakan model e-learning di sekolah. Pertama, peserta didik dituntut secara mandiri dalam belajar dengan berbagai pendekatan yang sesuai agar peserta didik mampu mengarahkan, memotivasi, mengatur dirinya sendiri dalam pembelajaran. Kedua, guru mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan, memfasilitasi dalam pembelajaran, memahami belajar dan hal-hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Ketiga tersedianya infrastruktur yang memadai dan yang ke empat administrator yang kreatif serta penyiapan infrastrukur dalam memfasilitasi pembelejaran.

Edmodo merupakan jejaring sosial untuk pembelajaran berbasis Learning Managent System (LMS). Edmodo memberi fasilitas bagi guru, peserta didik dan orang tua sebagai tempat yang aman untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi konten dan aplikasi pembelajaran, pekerjaan rumah (PR) bagi peserta didik, diskusi dalam kelas virtual, ulangan secara online, nilai dan masih banyak lagiyang bisa digunakan. Pada intinya edmodo menyediakan semua yang bisa kita lakukan dikelas bersama peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ditambah fasilitas bagi orang tua bisa memantau semua aktifitas anaknya, di edmodo asalkan punya parent code untuk anaknya.

Edmodo merupakan sebuah situs yang diperuntukan bagi pendidik untuk membuat kelas virtual. Situs tersebut gratis dan gampang digunakannya selama seorang guru dan peserta didik  bisa terhubung dengan internet.

Belajar Bahasa Inggris, (Foto Siswa SMPN 1 Sampit)
Bahasa  Inggris sebagai salah satu bahasa internasioal  telah diakui di Indonesia dan bahkan diakui secara internasional pula. Ini artinya bahwa bahasa Inggris diakui keberadaan dan peranannya sebagai alat komunikasi antar bangsa. Sangatlah disadari bahwa banyak manfaat yang dapat diperoleh dari hubungan antar bangsa, hingga banyak negara termasuk Indonesia yang memasukkan bahasa internasional ini dalam kurikulum sekolah. Dengan memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang memadai, siswa diharapkan dapat memperoleh kesempatan yang cukup luas dan kemudahan untuk menjalin hubungan dengan bangsa lain.

Namun kenyataannya, kompetensi bahasa Inggris yang dimiliki oleh sebagian besar siswa masih jauh dari harapan. Banyak faktor yang menjadi penyebab permasalahan tersebut. Masalah yang timbul dalam Pengajaran bahasa Inggris yang sangat luar biasa bahwa siswa yang telah belajar bahasa Inggris selama minimal 6 tahun sejak SMP setelah lulus SMA masih tidak dapat berbicara dalam bahasa Inggris, bahkan untuk memperkenalkan diri sendiri sekalipun. Mengapa hal ini bisa terjadi, ada beberapa hal yang menghambat mereka untuk menguasai bahasa Inggris. Masalah-masalah tersebut adalah :
1. Jarangnya guru berbicara dengan bahasa Inggris di dalam kelas. Hal ini dirasakan menghambat oleh para siswa karena mereka jadi tidak terbiasa mendengar orang lain berbahasa Inggris.

2. Pelajaran terlalu ditekankan pada tata bahasa (dan bukan pada percakapan), tetapi siswa jarang diberi arahan mengenai bagaimana dan apa fungsi dari unsur-unsur tata bahasa yang mereka pelajari tersebut. Rata-rata siswa menguasai pola-pola tata bahasa Inggris tetapi siswa tidak mengetahui kapan struktur tersebut harus digunakan dan bagaimana pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Ini merupakan hal yang sangat luar biasa karena bahasa Inggris, sama halnya seperti bahasa Indonesia akan lebih bermanfaat jika dapat digunakan dan diaplikasikan meskipun secara tata bahasa siswa tidak terlalu menguasainya. Bukan berarti bahwa pembelajaran tata bahasa ini tidak penting, tetapi perlu sekali teori-teori tersebut dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

3. Kosa-kata yang diajarkan tidak terlalu berguna dalam percakapan sehari-hari. Banyak siswa yang mengeluhkan bahwa kata-kata yang diberikan guru bahasa Inggris di sekolah terlalu bersifat teknis, misalnya mengenai industrialisasi, reboisasi dan lain-lain.

4. Materi pelajaran bahasa Inggris tidak berkesinambungan. Sering terjadi pengulangan materi (seperti misalnya tenses). Tetapi walau terjadi pengulangan tetap saja fungsi dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari kurang jelas.

              Mengajarkan Bahasa Inggris sejak dini merupakan suatu yang  penting, tetapi pelaksanaannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk mencapai tujuan tersebut jelas diperlukan dukungan dari berbagai pihak termasuk kemauan politik, political will, di samping tentu saja menanamkan kebiasaan dalam masyarakat. Menanamkan kebiasaan itu bukan perkara yang mudah, diperlukan selain situasi kondisi yang menunjang, conditioning, dari keluarga maupun masyarakat luas, juga yang lebih penting adalah komitmen dari individu-individu yang mempunyai watak.

Watak ialah kepribadian yang dipengaruhi oleh motivasi yang menggerakkan kemauan sehingga orang itu bertindak. Bila seseorang sering-sering atau membiasakan diri melakukan tindakan berdasarkan kemauan yang teguh dan kukuh, maka ia dinamakan seorang yang berwatak. Sebaliknya bila seseorang tidak mempunyai pendirian dan hidup dari hari ke hari tanpa tujuan (tanpa pegangan yang kelihatan nyata), maka ia dikatakan tak berwatak.(Marami1983,hal.283)
         
 Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa masih banyak kendala yang harus dihadapi dalam upaya meningkatkan mutu hasil pengajaran bahsa Inggris di sekolah. Untuk itu penulis memiliki beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi para sesama pengajar bahasa Inggris di Indonesia.

1. Selalu pertahankan kemampuan bercakap-cakap dalam bahasa Inggris agar kelancaran berbahasa tetap terjaga. Hal ini perlu karena dapat memotivasi murid-murid kita untuk dapat berbicara dengan lancar. Mungkin sulit sekali jika kita tidak pernah bertemu dengan orang yang juga dapat berbahasa Inggris. Oleh karena itu dengan membuat wadah atau sekarang ini MGMP atau juga semacam klub (conversation club) untuk ajang bertemu dan bertukar pikiran antar sesama guru bahasa Inggris di wilayah yang sama. Dengan demikian keahlian kita dalam menggunakan bahasa Inggris akan selalu tetap terjaga untuk membantu meningkatkan keterampilan siswa berbahasa Inggris.

2. Selalu menekankan fungsi dan aplikasi dari semua unsur tata bahasa yang kita terangkan kepada siswa. Pastikan bahwa siswa benar-benar mengerti kapan mereka harus menggunakan struktur tersebut.

3. Berikan tambahan kosa-kata yang akan bermanfaat untuk percakapan sehari-hari pada siswa dan perkenalkan siswa dengan majalah-majalah remaja berbahasa Inggris agar mereka menjadi gemar membaca dan memperoleh banyak tambahan kosakata dari majalah tersebut. Dengan demikian siswa akan percaya diri jika harus bertemu dan berkomunikasi dengan orang asing berbahasa Inggris.
4. Meskipun kita tidak memiliki kekuasaan untuk mengubah kurikulum, setidaknya pastikan bahwa pengulangan materi yang kita berikan merupakan pendalaman mengenai apa yang sudah dipelajari siswa dan bukan hanya mengulang tetapi tidak membuat siswa semakin bisa menerapkannya.
Jadi, sebagai guru bahasa Inggris, apa yang dapat kita lakukan ?.Masih banyak tentunya hal-hal yang dapat kita lakukan , karena diakui atau tidak, gurulah yang memegang kendali dalam pengajaran. Yang jelas, kita tidak boleh hanya menyalahkan pihak pemerintah (yang membuat kurikulum) saja tetapi akan lebih baik jika kita mengintrospeksi diri sendiri dan lebih menggali lagi potensi kita untuk mencari pendekatan yang lebih berhasil dalam mengajarkan bahasa Inggris pada siswa di sekolah.
           

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget